Rabu, 08 Juni 2011

Suzuki GSX-R Rennegades



Ian Mc Elroy's Kickboxer Concept

Last year Ian put out his rendering of the Kickboxer concept bike based around Subaru’s boxer engine. Thinking economically, Ian has come up with a more compact and efficient motor to base the project around, and we all know how tunable turbo diesel motors are! Can you say propane injection?!
The orange rendering is the standard diesel model which he has put some great work into. The design and aesthetics here are amazing. All the bits and pieces are very well thought out and flow together beautifully! The blue rendering is the two wheel drive model! Yes, 2wd! Where do I place my order?!

From Ian: For those who are interested. I’ve been wanting to put Subaru’s diesel engine in the Kickboxer ever since I finished the design. The diesel engine is more compact than it’s gasoline counterpart, and the idea of a powerful engine that affords great fuel economy really appealed to me. Making the engine fit was relatively easy, but I also decided to differentiate the Diesel bike from the original with new bodywork, swingarms, and a different turbo layout.










Selasa, 07 Juni 2011

Kawasaki Ninja 250R 2010 Indramayu


Banyak yang menganggap remeh Ninja 250R dari Indramayu ini. Terjadi saat berlangsungnya jambore Ninja yang juga menggelar contezt modifikasi pada minggu lalu di Bekasi.Disepelekan pasalnya sang modifikator belum punya nama besar dan juga datang dari daerah. Tapi, apa yang terjadi, ini dia motor yang dinilai layak menyandang predikat terbaik. Tentu saja banyak yang kaget.Namun jika diperhatikan secara detail,  rasanya memang layak. Bentuk bodi baru yang secara dimensi dan desain pas untuk sebuah Ninja 250R. Ibarat baju, tidak kekecilan dan juga tidak kedodoran.

"Sebenarnya pakai bodi yang sudah diproduksi oleh Lent Modified dari Probolinggo, tapi kemudian dicustom lagi dengan detail yang saya pilih sendiri," kata Lusep Sugiharto, modifikator dari bengkel IQ yang dikomandani Frendy Budiman from Cirebon.

Lusep dengan gentle mengaku kalau dia belum terlalu mahir membuat bodi fiberglass dari awal. "Saya menambah aksen sporty dengan memberikan semacam sirip di fairing," katanya jujur. Jarang nih ada modifikator berani jujur seperti ini. Dengan adanya sirip seperti ini,  aura racing Ninja jadi lebih keluar.Selain itu Lusep juga melakukan ubahan pada bagian depan. Khususnya seputar lampu utama. "Dibuat lebih sipit, itu yang membuat harmonisasi dengan buntut runcing dan tipis," kata modifikator berkacamata itu lagi. Artinya depan dan belakang jadi sama.


 Di sektor lampu, Lusep masih tetap pakai lampu aslinya. "Sementara untuk visor diubah sedikit. Menyesuaikan dengan pandangan saat riding," katanya sambil bilang kalau itu karena posisi setang tidak mau dibuat terlalu rendah seperti umumnya dilakukan pada modifikasi Ninja 250R.

Seluruh bodi yang juga berkesan futuristik ini akhirnya diberi finishing airbrush. "Hal itu untuk menunjukkan keseriusan dan keberanian si pemiliknya. Kalau stiker rasanya kurang total," tambah Lusep tentang motor milik Dede yang  warga Indramayu ini.Airbrush grafis hitam, merah dan putih memang pilihan pasa. Juga cocok dengan motor yang mempunyai aura kencang dan tidak terkalahkan ini.

SOK STANDAR VS ARM MOGE

Urusan kaki-kaki, Lusep tetap lebih percaya menggunakan limbah moge (motor gede). "Sebab secara dimensi banyak pilihan, selain itu materialnya lebih terpercaya karena buatan pabrik," kata pria yang ngebengkel di ruko Cirebon Bisnis Center, Blok F1, Jl. Tuparev, Cirebon.

Tapi, Lusep juga punya perhitungan teknis yang diterapkan di sini. Misalnya untuk monosok yang masih tetap pakai bawaan Ninja. "Karena bodi tidak terlalu banyak dirombak dan tidak tambah berat, maka pakai tetap pakai sok asli aja. Juga bisa menekan biaya modifikasi," kekehnya.

Tapi, tentu saja harus ada penyesuaian saat dipasang ke arm CBR600. "Tinggal mengubah sudut elevasi di unitrack. Tinggal atur ulang dudukan sok yang ada arm di arm," sebut builder yang jebolan Yamaha Enginering School ini.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Metzeller 120/50-17
Ban belakang: Metzeller 190/60-17
Pelek: Yamaha R1
Knalpot: MGP
Kampas kopling: Barnett
IQ: 0877-2914-3211

Kawasaki Ninja 250R 2010 Tangerang


 Idiom two face selama ini dikenal lebih banyak dari dunia seni tari yang dibawakan oleh Didik Nini Thowok. Yaitu tarian dengan dua topeng depan dan belakang alias tari dua muka.Di dunia modifikasi, Agus Witjak mendapatkan ide untuk memasukkan kombinasi dua wajah di motornya. Bukan semata dua wajah di tampilan, tapi juga dua wajah adopsi bentuknya.

Kombinasi warna terlihat dari depan, warna ungu di sebelah kiri dan biru di kanan. Kombinasi ini sengaja dipertemukan sebagai wujud cinta juragan Witjak Modizigner ini pada  sang kekasih, Ananda Welda yang juga hobi motor.

"Ungu di sebelah kiri diambil dari warna Ninja tunggangan Welda, kebetulan dia memang suka ungu. Dan hijau tosca warna kesukaan saya sendiri, seperti kelir motor Ninja RR saya ini," tunjuk Wtjak dari bengkel Wtjak Modizigner (WM) di Jl. KH. Hasyim Ashari, Kompleks TU No. 9, Cipondoh, Tangerang, Banten.


Berat juga beban motor ini ya. Menyatukan cinta kedua pemiliknya. So sweet. Malah motor ini juga yang mewakili semua motor yang dimilikinya.Selain perpaduan warna bodi, bentuk bodi juga merupakan perpaduan antara R6 dan bodi Kawasaki ZX. Custom R6 terlihat di beberapa bagian seperti pemakaian arm R6 special edition, fairing samping dan buntut belakang. Tidak ketinggalan sokbreker juga dipasang upside down R6 spesial.

Sedangkan custom dari Kawak ZX dibuat pada fairing depan dan gir belakang. Itu meniru dari ZX10 dan kondom tangki custom model ZX14.Untuk penerangan, lampu depan mengandalkan HID dan LED. Sudah dipasangi projektor sehingga fokus dan sinar lampu jadi lebih jelas. Pastinya,  juga tidak bikin silau pengendara lain.

Lampu belakang, mengikuti bentuk buntut yang yang mengadopsi R6, sehingga stop lamp mengadopsi lampu R6 orisinal. "Biar enggak terlalu ribet dan klop dengan bungkusnya," terang pria kelahiran Agustus 1984 ini.Walau sudah terlihat tampil pede di contezt satu merek khusus Ninja di Bekasi beberapa waktu lalu, sebenarnya Ninja ini belum selesai dandan. "Dari bodi, mesin, kaki-kaki baru 50 persen kelar. Ini juga baru kelar sehari sebelum mejeng di ajang contezt," bisiknya.

Bagian kaki-kaki yang menurut pengakuannya baru 50 persen dipasang pelek CBR Fire Blade. Dengan kombinasi cakram R6 yang disiapkan mampu meredam kecepatan mesin Ninja EX 500 nantinya. Saluran buang tetap yakin customized merek dewek.














SIAPKAN MESIN NINJA EX 500
Ketika ditemukan di arena contezt, walau tampilan two face dan bodi melar, Ninja ini kelihatan masih polos. Hanya ubahan di bodi yang kelar dengan aksen minimalis. Itu pun baru 50%. "Stiker bodi belum kelar semua," aku Witjak.

Terlebih mesin, masih standar. Witjak berencana menaikkan power dengan mengganti mesin Ninja yang lebih besar. "Sudah disiapkan dari Ninja EX 500, untuk mendongkrak tenaga jadi lebih galak. Tapi, waktu untuk menyiapkannya mepet. Sehingga enggak bisa kelar pas contezt digelar," sesalnya.Mesin Ninja EX 500 lansiran 2009 rencananya bakal nemplok dengan proses engine swap. Semua sudah disiapkan, bahkan proses memasukkan mesin sedang berjalan. Paling 2-3 mingguan sudah beres.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michelin  130/70
Ban belakang : Michelin 180/70
Knalpot  : Aghi Nitro
Setang dan segitiga: R6

Kawasaki Ninja 250R Jakarta Barat



Bodywork Kawasaki Ninja 250R ini dibuat dari fiberglass. Menurut Steven dari Layz Motor (LM), tema atau aliran yang disasar adalah MotoGP style.Meski motornya Kawasaki namun model body kit yang dipakai meniru Yamaha M1. Tepatnya untuk bagian samping dan depan. “Sedangkan bagian belakang alias buntut adopsi Kawasaki ZX6,” jelas Steven dari markasnya di Jl. Kembangan, Jakarta Barat.

Menariknya lagi, ada latar belakang ceritanya juga. Bahkan kalo bisa ngomong, pasti sudah ngoceh plus teriak nih motor. Gimana nggak, body kit-nya sudah sering dibongkar-pasang untuk bikin mal bodywork pesanan pelanggan.

"Nggak terhitung sudah dibongkar-pasang berapa kali. Dampaknya, karena nggak sering dipakai, pas diajak jalan mbrebet nggak keruan," kekeh Steven yang juga cerita kalau Ninja ini banyak nongkrong di bengkel berbulan-bulan.

Makanya sebagai balas jasa, Steven mendandani motornya. Enggak semata fokus pada baju baru, produk variasi yang nemplok juga tergolong barang berkualitas. Tentu ada maksudnya. Biar orang tertarik lihat dan datang ke bengkelnya.Terlebih baju bertema MotoGP style itu dikemas dengan kelir dominan kuning yang pastinya sangat menarik perhatian.Pemilihan warna tadi bukan tanpa pertimbangan. Cat dominasi kuning dengan kombinasi putih dan corak karbon, didukung garis tajam yang merupakan imajinasi dari MotoGP. "Namanya juga untuk promosi, kuning itu kan khas. Kalau dipakai jalan, pasti jadi lebih menarik perhatian," alasannya.Lalu untuk lampu depan dengan batok M1, dipakai model projector bi-xenon. Dengan model projector ini sinar HID yang dipantulkan ke depan jadi lebih fokus dan tidak bikin silau pengendara lain. Malah, hasil penyinaran juga lebih besar.Biar lebih nyaman diajak jalan di tengah kemcaetan, Steven juga sudah memasang kopling hidrolik. Pemasangan itu tentu bikin jadi lebih enteng dan nggak takut lagi kabel putus di tengah jalan. Lha wong sudah nggak pakai kabel.

Saluran buang alias knalpot merek Akrapovic asal Rusia ikutan dipakai. Dipercaya dengan merek luar yang sudah dikombinasi leher custom bikinan dewek. "Knalpot jenis ini biasa dipakai di motor Superbike dan MotoGP," jelas pria yang selalu tampil cool ini.Nuansa fashion didukung pemakaian gas spontan. Tonjolan dua kabel di batang kemudi juga menambah manis tampilan.Didukung aneka warna di setang bikin tampilan jadi lebih kinclong. Aneh juga memang, gaya sport tulen tapi dipadu nuansa bling-bling.



Variasi Komplet
Karena buat pamer, Steven tak ketinggalan pasang berbagai variasi baru. Tentu yang masuk dalam  daftar barang jualannya. Karena warna bodi kuning, warna variasi yang dipilih juga kuning. Di antaranya adalah footstep, spion, tutup oli, serta variasi lainnya. Dipilih kuning keemasan atau yang hampir senada dengan kelir dominan bodi.

Rata-rata yang dipakai adalah produk Thailand dengan kualitas yang tergolong bagus. "Kan buat pamer," sebut Steven mantap.Spidometer yang dipasang juga termasuk produk baru jualannya. Spidometer digital Koso yang sudah dilengkapi voltmeter.Jadi, kalau konsumen mau beli variasi sekaligus pasang, bisa lihat barang yang sudah terpasang di motor ini. Jadi enggak perlu dijelaskan panjang kali lebar lagi.

Data Modifikasi :
Ban depan : Michelin 120/60-17
Ban belakang : Michelin 160/60-17
Knalpot : Akrapovic
Pelek belakang : Virosi
Layz Motor : 0817-483-8353

Kawasaki Ninja 250R Solo


Jujur, yang menarik memang laburan warna pada bodi Ninja 250R ini. Sesuai tema ultah SN250RC (Solo Ninja 250R Community) yang mengambil slogan We Are Colorful but One. Punya arti meski berbeda warna namun tetap satu.Itu loyalitas Agus Budiyono pada klubnya yang memang patut diacungi jempol. Gimana enggak, ini dipersembahkan buat hari ulang tahun SN250RC yang kedua, sebulan silam (5/3), Nyonyo begitu panggilannya, spesial menyiapkan modifikasi motornya untuk tampil beda.

Soal beda enggak sekedar beda. Pasalnya hampir semua lini motor kena sentuhan rona modifikasi. Mulai dari tampilan bodi, sampai laburan variasi teraplikasi di situ. Langsung mengundang pertanyaan nih. Airbrushnya garapan siapa ya?.Ups salah, itu bukan airbrush, tapi hasil olahan digital printing corak grafis yang didesain komputer. Corak grafis sepintas mirip kertas kado. Memang begitu yang diingini Nyonyo yang menggandeng Pak Dhe dari Jl. Solo-Yogyakarta untuk mendesain Ninja kesayangannya.

Lalu Kenapa Nyonyo tertarik digital printing?. “Kelebihan desain digital printing, tidak terbatas pada ide. Begitu pula di soal pilihan warna, sangat kaya. Selain itu proses desain enggak lama. Yang lama proses pemasangan,” kekeh juragan showroom mobil-motor Budi Agung Motor (BAM) di Palur, Karanganyar, Solo.Ow gitu, kasih tahu cara pengaplikasinya. Yang pasti enggak mudah, apalagi kontur bodi diubah bukan seperti asli. Soalnya dibuat baru dari fiberglass. Fairing depan mengacu ke MotoGP Yamaha YZR-M1. Sementara bagian bodi tengah, samping, dan buntut ala Ducati GP11 namun sudah dimodifikasi dan menyesuaikan bodi keseluruhan. Alhasil memang bodi motor tampak lebih padat berotot.

Di situ memang tantangannya. Karena untuk menutupi seluruh kontur bodi, pengguna Mitsubishi Pajero Sport putih itu juga mengaku sudah menghabiskan sekitar 5 meteran lapisan stiker printing yang merupakan lembaran tanpa sambungan alias utuh.Sayang Nyonyo lupa jenis stiker yang dipakai. Katanya sih mirip stiker biasa. Nah lo! Alhasil setelah gambar desain kelar, dilanjut proses printing pada kertas stiker, trus baru deh dipasang pada bodi. Sebelumnya bagian yang mau dipasang lapisan stiker mesti bersih.

Proses pasang itulah yang kata Nyonyo rumit. “Di situlah butuh ketelatenan. Karena antara detil pada bodi, misal antara tangki dengan panel buntut garis grafisnya mesti ketemu enggak boleh luput. Begitu juga di bagian yang rumit seperti lekukan. Pokoknya stiker harus tetap dipasang merata,” paparnya.Nyonyo menambahkan proses pasang memanfaatkan hair dryer dan korek api. Dua alat bantu itu diperlukan untuk mengeluarkan gelembung angin yang timbul ketika lapisan stiker dipasang. Oh ya hampir lupa, sebelum proses pemasangan lembaran stiker itu terlebih dahulu dilabur vernis dulu supaya mengkilat.

Lantas ketika proses pemasangan rampung, dilabur clear lagi. Sssstt, mau tahu biaya yang dikeluarkan Nyonyo untuk digital printing begitu. Katanya sih hanya sekitar Rp 1,5-2 jutaan.




AWET GAK YA?
Stiker alias gambar tempel pastinya jalan paling simpel mengubah tampilan. Ketimbang airbush, stiker paling cepat di soal waktu penyelesainnya. Pakai cat butuh lebih dari seminggu untuk ganti warna plus motifn. Berbeda dengan digital printing maksimal 3 hari pengerjan.Memanfaatkan digital printing pada lembaran stiker untuk bodi motor, bukan enggak mungkin akan jadi virus atau ngetren. Apalagi seperti disebut Nyonyo, kelebihan corak desain hasil setingan komputer sangat dinamis dan atraktif.

Lalu awet enggak? “Kalau sudah dilapis clear, pasti awet. Soalnya ada lapisan pelindung. Jadi, nggak masalah juga dicuci,” ungkapnya.Pastinya lagi, perawatan digital printing juga tidak merepotkan. Terlebih lagi kalau mau ganti bodi standar, gampang dan juga bisa cepat dipasang kembali.

DATA MODIFIKASI 
Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Battlax 150/60-17
Pelek depan  [Tab] : VRossi 300x17
Pelek belakang : VRossi 450x17
Monosok : Ohlins
BAM : 0856-4215-0005

Yamaha Scorpio 2007 Pontianak


Pasti kaget baca judul di atas. Sejak kapan Yamaha mengeluarkan Scorpio versi 1098R? Itu kan motor gedenya Ducati? Di Pontianak lah lahirnya motor tipe baru ini. Jangan panik karena ini hasil modifikasi.Adalah Agus Salim dari bengkel Evolution Motor Sport (EMS) Pontianak yang punya kerjaan. "Kebetulan punya limbah Ducati 1098R 2010 dari Amerika, karena barang yang sangat ekslusif makanya dipakai sendiri saja di Scorpio ini," kata Agus yang terkenal sebagai pedege limbah di Kota Khatulistiwa.

Untuk memasang kaki-kaki tidak lah susah. Karena seluruh rangka dibuat ulang sehingga bisa langsung disesuaikan pro arm yang gagah ini. "Kalau masih rangka asli baru sibuk ngepasin buat pegangan arm," kata pria berpostur tinggi ini.Tidak tanggung, bentuk rangka sengaja mencari model Ducati di internet. "Khusunya untuk subframe belakang supaya panjang dan dimensi sama dengan aslinya. Sehingga pas dengan panjang arm tunggal ini," lanjutnya. Memang dengan begitu dimensi motor menjadi sama dengan 1098R sesungguhnya.

Rupanya, untuk bodi memang copy paste dari bodi Ducati asli. Enggak ada yang dikurangi sama sekali. "Sebab kaki Ducati, masak bodinya moge merek lain," kekehnya. Supaya benar-benar berkesan balap, model yang ditiru memang versi balap, bukan jalan raya.Tentu jadi ada pemakluman. "Konsekuensinya motor jadi enggak ada head lamp dan stop lamp," kata pebengkel yang buka rmarkas di Jl. Adisucipto No. A-1, Kubu Raya, Pontianak ini.Kembali ditegaskan kalau pekerjaan ini menjadi lebih gampang karena rangka sudah baru semua sesuai standar Ducati.


Ada hal lain yang cara pemasangannya mengikuti 1098R sebenarnya, yaitu steering dumper. "Pakai punya Hayabusa 1300. Aplikasi itu kalau menurut asalnya dipasang pada bagian segitiga bawah upside down.Tapi pada motor Ducati yang asli steering damper itu sebetulnya berada di atas segitiga atas. Berdasarkan pertimbangan untuk benar-benar mengacu pada konsep Ducati 1098 R, kemudian pasang ke atas dengan cara memodifikasi pegangan steering damper pada setang dan rangka bagian atas," ceritanya meyakinkan.

Wah benar-benar detail, tinggal mesin aja nih yang masih Scorpio!

Pasang Kamera Jadi-Jadian
Karena ingin meniru tunggangan Troy Bayliss di arena balap Worl Superbike alias WSB, Agus juga melengkapi motor ini dengan kamera di bagian belakang. Itu merupakan peranti wajib di arena balap kelas dunia seperti WSB.

Tapi, sepertinya Agus enggak beli kamera jadi, sebab ini adalah hasil kreasi sendiri. Mari kita cermati. "Bodi kamera dibuat dari plastik dan itu bikinan sendiri. Sedangkan kaca copotan dari optik DVD," ungkap Agus. Jadi, bisa dan boleh aja dibilang kalau itu adalah kamera jadi-jadian, bukan aslinya.Selain itu supaya semakin mirip dengan besutan Troy Bayliss, cat yang identik dengan diri serta nama Bayliss juga ikut ditulis pada bagian bodi. "Semuanya itu airbrush lho, bukan stiker," beber pria yang aktif di komunitas Ninja ini.


DATA MODIFIKASI
Ban depan : Metzeler Slick 120/60-17
Ban belakang : Metzeler Slick 190/55-17
Pelek depan : Ducati 1098 R 3,5 x 17 inci
Pelek belakang : Ducati 1098 R 6 x 17 inci
Swing Arm : Pro Arm Ducati 1098 R 2010
Karburator : Keihin PWK 38 Sudco ex KTM 400 SX
Footstep : Honda VFR-800
Disk Brake Depan : Ducati 1098 R
Disk Brake Belakang : Ducati 1098 R
Monosok : Ducati 1098 R
Knalpot : Ixil Extreme GP Racing
EMS : 0812-5657-2222