Rabu, 08 Juni 2011

Suzuki GSX-R Rennegades



Ian Mc Elroy's Kickboxer Concept

Last year Ian put out his rendering of the Kickboxer concept bike based around Subaru’s boxer engine. Thinking economically, Ian has come up with a more compact and efficient motor to base the project around, and we all know how tunable turbo diesel motors are! Can you say propane injection?!
The orange rendering is the standard diesel model which he has put some great work into. The design and aesthetics here are amazing. All the bits and pieces are very well thought out and flow together beautifully! The blue rendering is the two wheel drive model! Yes, 2wd! Where do I place my order?!

From Ian: For those who are interested. I’ve been wanting to put Subaru’s diesel engine in the Kickboxer ever since I finished the design. The diesel engine is more compact than it’s gasoline counterpart, and the idea of a powerful engine that affords great fuel economy really appealed to me. Making the engine fit was relatively easy, but I also decided to differentiate the Diesel bike from the original with new bodywork, swingarms, and a different turbo layout.










Selasa, 07 Juni 2011

Kawasaki Ninja 250R 2010 Indramayu


Banyak yang menganggap remeh Ninja 250R dari Indramayu ini. Terjadi saat berlangsungnya jambore Ninja yang juga menggelar contezt modifikasi pada minggu lalu di Bekasi.Disepelekan pasalnya sang modifikator belum punya nama besar dan juga datang dari daerah. Tapi, apa yang terjadi, ini dia motor yang dinilai layak menyandang predikat terbaik. Tentu saja banyak yang kaget.Namun jika diperhatikan secara detail,  rasanya memang layak. Bentuk bodi baru yang secara dimensi dan desain pas untuk sebuah Ninja 250R. Ibarat baju, tidak kekecilan dan juga tidak kedodoran.

"Sebenarnya pakai bodi yang sudah diproduksi oleh Lent Modified dari Probolinggo, tapi kemudian dicustom lagi dengan detail yang saya pilih sendiri," kata Lusep Sugiharto, modifikator dari bengkel IQ yang dikomandani Frendy Budiman from Cirebon.

Lusep dengan gentle mengaku kalau dia belum terlalu mahir membuat bodi fiberglass dari awal. "Saya menambah aksen sporty dengan memberikan semacam sirip di fairing," katanya jujur. Jarang nih ada modifikator berani jujur seperti ini. Dengan adanya sirip seperti ini,  aura racing Ninja jadi lebih keluar.Selain itu Lusep juga melakukan ubahan pada bagian depan. Khususnya seputar lampu utama. "Dibuat lebih sipit, itu yang membuat harmonisasi dengan buntut runcing dan tipis," kata modifikator berkacamata itu lagi. Artinya depan dan belakang jadi sama.


 Di sektor lampu, Lusep masih tetap pakai lampu aslinya. "Sementara untuk visor diubah sedikit. Menyesuaikan dengan pandangan saat riding," katanya sambil bilang kalau itu karena posisi setang tidak mau dibuat terlalu rendah seperti umumnya dilakukan pada modifikasi Ninja 250R.

Seluruh bodi yang juga berkesan futuristik ini akhirnya diberi finishing airbrush. "Hal itu untuk menunjukkan keseriusan dan keberanian si pemiliknya. Kalau stiker rasanya kurang total," tambah Lusep tentang motor milik Dede yang  warga Indramayu ini.Airbrush grafis hitam, merah dan putih memang pilihan pasa. Juga cocok dengan motor yang mempunyai aura kencang dan tidak terkalahkan ini.

SOK STANDAR VS ARM MOGE

Urusan kaki-kaki, Lusep tetap lebih percaya menggunakan limbah moge (motor gede). "Sebab secara dimensi banyak pilihan, selain itu materialnya lebih terpercaya karena buatan pabrik," kata pria yang ngebengkel di ruko Cirebon Bisnis Center, Blok F1, Jl. Tuparev, Cirebon.

Tapi, Lusep juga punya perhitungan teknis yang diterapkan di sini. Misalnya untuk monosok yang masih tetap pakai bawaan Ninja. "Karena bodi tidak terlalu banyak dirombak dan tidak tambah berat, maka pakai tetap pakai sok asli aja. Juga bisa menekan biaya modifikasi," kekehnya.

Tapi, tentu saja harus ada penyesuaian saat dipasang ke arm CBR600. "Tinggal mengubah sudut elevasi di unitrack. Tinggal atur ulang dudukan sok yang ada arm di arm," sebut builder yang jebolan Yamaha Enginering School ini.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Metzeller 120/50-17
Ban belakang: Metzeller 190/60-17
Pelek: Yamaha R1
Knalpot: MGP
Kampas kopling: Barnett
IQ: 0877-2914-3211

Kawasaki Ninja 250R 2010 Tangerang


 Idiom two face selama ini dikenal lebih banyak dari dunia seni tari yang dibawakan oleh Didik Nini Thowok. Yaitu tarian dengan dua topeng depan dan belakang alias tari dua muka.Di dunia modifikasi, Agus Witjak mendapatkan ide untuk memasukkan kombinasi dua wajah di motornya. Bukan semata dua wajah di tampilan, tapi juga dua wajah adopsi bentuknya.

Kombinasi warna terlihat dari depan, warna ungu di sebelah kiri dan biru di kanan. Kombinasi ini sengaja dipertemukan sebagai wujud cinta juragan Witjak Modizigner ini pada  sang kekasih, Ananda Welda yang juga hobi motor.

"Ungu di sebelah kiri diambil dari warna Ninja tunggangan Welda, kebetulan dia memang suka ungu. Dan hijau tosca warna kesukaan saya sendiri, seperti kelir motor Ninja RR saya ini," tunjuk Wtjak dari bengkel Wtjak Modizigner (WM) di Jl. KH. Hasyim Ashari, Kompleks TU No. 9, Cipondoh, Tangerang, Banten.


Berat juga beban motor ini ya. Menyatukan cinta kedua pemiliknya. So sweet. Malah motor ini juga yang mewakili semua motor yang dimilikinya.Selain perpaduan warna bodi, bentuk bodi juga merupakan perpaduan antara R6 dan bodi Kawasaki ZX. Custom R6 terlihat di beberapa bagian seperti pemakaian arm R6 special edition, fairing samping dan buntut belakang. Tidak ketinggalan sokbreker juga dipasang upside down R6 spesial.

Sedangkan custom dari Kawak ZX dibuat pada fairing depan dan gir belakang. Itu meniru dari ZX10 dan kondom tangki custom model ZX14.Untuk penerangan, lampu depan mengandalkan HID dan LED. Sudah dipasangi projektor sehingga fokus dan sinar lampu jadi lebih jelas. Pastinya,  juga tidak bikin silau pengendara lain.

Lampu belakang, mengikuti bentuk buntut yang yang mengadopsi R6, sehingga stop lamp mengadopsi lampu R6 orisinal. "Biar enggak terlalu ribet dan klop dengan bungkusnya," terang pria kelahiran Agustus 1984 ini.Walau sudah terlihat tampil pede di contezt satu merek khusus Ninja di Bekasi beberapa waktu lalu, sebenarnya Ninja ini belum selesai dandan. "Dari bodi, mesin, kaki-kaki baru 50 persen kelar. Ini juga baru kelar sehari sebelum mejeng di ajang contezt," bisiknya.

Bagian kaki-kaki yang menurut pengakuannya baru 50 persen dipasang pelek CBR Fire Blade. Dengan kombinasi cakram R6 yang disiapkan mampu meredam kecepatan mesin Ninja EX 500 nantinya. Saluran buang tetap yakin customized merek dewek.














SIAPKAN MESIN NINJA EX 500
Ketika ditemukan di arena contezt, walau tampilan two face dan bodi melar, Ninja ini kelihatan masih polos. Hanya ubahan di bodi yang kelar dengan aksen minimalis. Itu pun baru 50%. "Stiker bodi belum kelar semua," aku Witjak.

Terlebih mesin, masih standar. Witjak berencana menaikkan power dengan mengganti mesin Ninja yang lebih besar. "Sudah disiapkan dari Ninja EX 500, untuk mendongkrak tenaga jadi lebih galak. Tapi, waktu untuk menyiapkannya mepet. Sehingga enggak bisa kelar pas contezt digelar," sesalnya.Mesin Ninja EX 500 lansiran 2009 rencananya bakal nemplok dengan proses engine swap. Semua sudah disiapkan, bahkan proses memasukkan mesin sedang berjalan. Paling 2-3 mingguan sudah beres.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michelin  130/70
Ban belakang : Michelin 180/70
Knalpot  : Aghi Nitro
Setang dan segitiga: R6

Kawasaki Ninja 250R Jakarta Barat



Bodywork Kawasaki Ninja 250R ini dibuat dari fiberglass. Menurut Steven dari Layz Motor (LM), tema atau aliran yang disasar adalah MotoGP style.Meski motornya Kawasaki namun model body kit yang dipakai meniru Yamaha M1. Tepatnya untuk bagian samping dan depan. “Sedangkan bagian belakang alias buntut adopsi Kawasaki ZX6,” jelas Steven dari markasnya di Jl. Kembangan, Jakarta Barat.

Menariknya lagi, ada latar belakang ceritanya juga. Bahkan kalo bisa ngomong, pasti sudah ngoceh plus teriak nih motor. Gimana nggak, body kit-nya sudah sering dibongkar-pasang untuk bikin mal bodywork pesanan pelanggan.

"Nggak terhitung sudah dibongkar-pasang berapa kali. Dampaknya, karena nggak sering dipakai, pas diajak jalan mbrebet nggak keruan," kekeh Steven yang juga cerita kalau Ninja ini banyak nongkrong di bengkel berbulan-bulan.

Makanya sebagai balas jasa, Steven mendandani motornya. Enggak semata fokus pada baju baru, produk variasi yang nemplok juga tergolong barang berkualitas. Tentu ada maksudnya. Biar orang tertarik lihat dan datang ke bengkelnya.Terlebih baju bertema MotoGP style itu dikemas dengan kelir dominan kuning yang pastinya sangat menarik perhatian.Pemilihan warna tadi bukan tanpa pertimbangan. Cat dominasi kuning dengan kombinasi putih dan corak karbon, didukung garis tajam yang merupakan imajinasi dari MotoGP. "Namanya juga untuk promosi, kuning itu kan khas. Kalau dipakai jalan, pasti jadi lebih menarik perhatian," alasannya.Lalu untuk lampu depan dengan batok M1, dipakai model projector bi-xenon. Dengan model projector ini sinar HID yang dipantulkan ke depan jadi lebih fokus dan tidak bikin silau pengendara lain. Malah, hasil penyinaran juga lebih besar.Biar lebih nyaman diajak jalan di tengah kemcaetan, Steven juga sudah memasang kopling hidrolik. Pemasangan itu tentu bikin jadi lebih enteng dan nggak takut lagi kabel putus di tengah jalan. Lha wong sudah nggak pakai kabel.

Saluran buang alias knalpot merek Akrapovic asal Rusia ikutan dipakai. Dipercaya dengan merek luar yang sudah dikombinasi leher custom bikinan dewek. "Knalpot jenis ini biasa dipakai di motor Superbike dan MotoGP," jelas pria yang selalu tampil cool ini.Nuansa fashion didukung pemakaian gas spontan. Tonjolan dua kabel di batang kemudi juga menambah manis tampilan.Didukung aneka warna di setang bikin tampilan jadi lebih kinclong. Aneh juga memang, gaya sport tulen tapi dipadu nuansa bling-bling.



Variasi Komplet
Karena buat pamer, Steven tak ketinggalan pasang berbagai variasi baru. Tentu yang masuk dalam  daftar barang jualannya. Karena warna bodi kuning, warna variasi yang dipilih juga kuning. Di antaranya adalah footstep, spion, tutup oli, serta variasi lainnya. Dipilih kuning keemasan atau yang hampir senada dengan kelir dominan bodi.

Rata-rata yang dipakai adalah produk Thailand dengan kualitas yang tergolong bagus. "Kan buat pamer," sebut Steven mantap.Spidometer yang dipasang juga termasuk produk baru jualannya. Spidometer digital Koso yang sudah dilengkapi voltmeter.Jadi, kalau konsumen mau beli variasi sekaligus pasang, bisa lihat barang yang sudah terpasang di motor ini. Jadi enggak perlu dijelaskan panjang kali lebar lagi.

Data Modifikasi :
Ban depan : Michelin 120/60-17
Ban belakang : Michelin 160/60-17
Knalpot : Akrapovic
Pelek belakang : Virosi
Layz Motor : 0817-483-8353

Kawasaki Ninja 250R Solo


Jujur, yang menarik memang laburan warna pada bodi Ninja 250R ini. Sesuai tema ultah SN250RC (Solo Ninja 250R Community) yang mengambil slogan We Are Colorful but One. Punya arti meski berbeda warna namun tetap satu.Itu loyalitas Agus Budiyono pada klubnya yang memang patut diacungi jempol. Gimana enggak, ini dipersembahkan buat hari ulang tahun SN250RC yang kedua, sebulan silam (5/3), Nyonyo begitu panggilannya, spesial menyiapkan modifikasi motornya untuk tampil beda.

Soal beda enggak sekedar beda. Pasalnya hampir semua lini motor kena sentuhan rona modifikasi. Mulai dari tampilan bodi, sampai laburan variasi teraplikasi di situ. Langsung mengundang pertanyaan nih. Airbrushnya garapan siapa ya?.Ups salah, itu bukan airbrush, tapi hasil olahan digital printing corak grafis yang didesain komputer. Corak grafis sepintas mirip kertas kado. Memang begitu yang diingini Nyonyo yang menggandeng Pak Dhe dari Jl. Solo-Yogyakarta untuk mendesain Ninja kesayangannya.

Lalu Kenapa Nyonyo tertarik digital printing?. “Kelebihan desain digital printing, tidak terbatas pada ide. Begitu pula di soal pilihan warna, sangat kaya. Selain itu proses desain enggak lama. Yang lama proses pemasangan,” kekeh juragan showroom mobil-motor Budi Agung Motor (BAM) di Palur, Karanganyar, Solo.Ow gitu, kasih tahu cara pengaplikasinya. Yang pasti enggak mudah, apalagi kontur bodi diubah bukan seperti asli. Soalnya dibuat baru dari fiberglass. Fairing depan mengacu ke MotoGP Yamaha YZR-M1. Sementara bagian bodi tengah, samping, dan buntut ala Ducati GP11 namun sudah dimodifikasi dan menyesuaikan bodi keseluruhan. Alhasil memang bodi motor tampak lebih padat berotot.

Di situ memang tantangannya. Karena untuk menutupi seluruh kontur bodi, pengguna Mitsubishi Pajero Sport putih itu juga mengaku sudah menghabiskan sekitar 5 meteran lapisan stiker printing yang merupakan lembaran tanpa sambungan alias utuh.Sayang Nyonyo lupa jenis stiker yang dipakai. Katanya sih mirip stiker biasa. Nah lo! Alhasil setelah gambar desain kelar, dilanjut proses printing pada kertas stiker, trus baru deh dipasang pada bodi. Sebelumnya bagian yang mau dipasang lapisan stiker mesti bersih.

Proses pasang itulah yang kata Nyonyo rumit. “Di situlah butuh ketelatenan. Karena antara detil pada bodi, misal antara tangki dengan panel buntut garis grafisnya mesti ketemu enggak boleh luput. Begitu juga di bagian yang rumit seperti lekukan. Pokoknya stiker harus tetap dipasang merata,” paparnya.Nyonyo menambahkan proses pasang memanfaatkan hair dryer dan korek api. Dua alat bantu itu diperlukan untuk mengeluarkan gelembung angin yang timbul ketika lapisan stiker dipasang. Oh ya hampir lupa, sebelum proses pemasangan lembaran stiker itu terlebih dahulu dilabur vernis dulu supaya mengkilat.

Lantas ketika proses pemasangan rampung, dilabur clear lagi. Sssstt, mau tahu biaya yang dikeluarkan Nyonyo untuk digital printing begitu. Katanya sih hanya sekitar Rp 1,5-2 jutaan.




AWET GAK YA?
Stiker alias gambar tempel pastinya jalan paling simpel mengubah tampilan. Ketimbang airbush, stiker paling cepat di soal waktu penyelesainnya. Pakai cat butuh lebih dari seminggu untuk ganti warna plus motifn. Berbeda dengan digital printing maksimal 3 hari pengerjan.Memanfaatkan digital printing pada lembaran stiker untuk bodi motor, bukan enggak mungkin akan jadi virus atau ngetren. Apalagi seperti disebut Nyonyo, kelebihan corak desain hasil setingan komputer sangat dinamis dan atraktif.

Lalu awet enggak? “Kalau sudah dilapis clear, pasti awet. Soalnya ada lapisan pelindung. Jadi, nggak masalah juga dicuci,” ungkapnya.Pastinya lagi, perawatan digital printing juga tidak merepotkan. Terlebih lagi kalau mau ganti bodi standar, gampang dan juga bisa cepat dipasang kembali.

DATA MODIFIKASI 
Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Battlax 150/60-17
Pelek depan  [Tab] : VRossi 300x17
Pelek belakang : VRossi 450x17
Monosok : Ohlins
BAM : 0856-4215-0005

Yamaha Scorpio 2007 Pontianak


Pasti kaget baca judul di atas. Sejak kapan Yamaha mengeluarkan Scorpio versi 1098R? Itu kan motor gedenya Ducati? Di Pontianak lah lahirnya motor tipe baru ini. Jangan panik karena ini hasil modifikasi.Adalah Agus Salim dari bengkel Evolution Motor Sport (EMS) Pontianak yang punya kerjaan. "Kebetulan punya limbah Ducati 1098R 2010 dari Amerika, karena barang yang sangat ekslusif makanya dipakai sendiri saja di Scorpio ini," kata Agus yang terkenal sebagai pedege limbah di Kota Khatulistiwa.

Untuk memasang kaki-kaki tidak lah susah. Karena seluruh rangka dibuat ulang sehingga bisa langsung disesuaikan pro arm yang gagah ini. "Kalau masih rangka asli baru sibuk ngepasin buat pegangan arm," kata pria berpostur tinggi ini.Tidak tanggung, bentuk rangka sengaja mencari model Ducati di internet. "Khusunya untuk subframe belakang supaya panjang dan dimensi sama dengan aslinya. Sehingga pas dengan panjang arm tunggal ini," lanjutnya. Memang dengan begitu dimensi motor menjadi sama dengan 1098R sesungguhnya.

Rupanya, untuk bodi memang copy paste dari bodi Ducati asli. Enggak ada yang dikurangi sama sekali. "Sebab kaki Ducati, masak bodinya moge merek lain," kekehnya. Supaya benar-benar berkesan balap, model yang ditiru memang versi balap, bukan jalan raya.Tentu jadi ada pemakluman. "Konsekuensinya motor jadi enggak ada head lamp dan stop lamp," kata pebengkel yang buka rmarkas di Jl. Adisucipto No. A-1, Kubu Raya, Pontianak ini.Kembali ditegaskan kalau pekerjaan ini menjadi lebih gampang karena rangka sudah baru semua sesuai standar Ducati.


Ada hal lain yang cara pemasangannya mengikuti 1098R sebenarnya, yaitu steering dumper. "Pakai punya Hayabusa 1300. Aplikasi itu kalau menurut asalnya dipasang pada bagian segitiga bawah upside down.Tapi pada motor Ducati yang asli steering damper itu sebetulnya berada di atas segitiga atas. Berdasarkan pertimbangan untuk benar-benar mengacu pada konsep Ducati 1098 R, kemudian pasang ke atas dengan cara memodifikasi pegangan steering damper pada setang dan rangka bagian atas," ceritanya meyakinkan.

Wah benar-benar detail, tinggal mesin aja nih yang masih Scorpio!

Pasang Kamera Jadi-Jadian
Karena ingin meniru tunggangan Troy Bayliss di arena balap Worl Superbike alias WSB, Agus juga melengkapi motor ini dengan kamera di bagian belakang. Itu merupakan peranti wajib di arena balap kelas dunia seperti WSB.

Tapi, sepertinya Agus enggak beli kamera jadi, sebab ini adalah hasil kreasi sendiri. Mari kita cermati. "Bodi kamera dibuat dari plastik dan itu bikinan sendiri. Sedangkan kaca copotan dari optik DVD," ungkap Agus. Jadi, bisa dan boleh aja dibilang kalau itu adalah kamera jadi-jadian, bukan aslinya.Selain itu supaya semakin mirip dengan besutan Troy Bayliss, cat yang identik dengan diri serta nama Bayliss juga ikut ditulis pada bagian bodi. "Semuanya itu airbrush lho, bukan stiker," beber pria yang aktif di komunitas Ninja ini.


DATA MODIFIKASI
Ban depan : Metzeler Slick 120/60-17
Ban belakang : Metzeler Slick 190/55-17
Pelek depan : Ducati 1098 R 3,5 x 17 inci
Pelek belakang : Ducati 1098 R 6 x 17 inci
Swing Arm : Pro Arm Ducati 1098 R 2010
Karburator : Keihin PWK 38 Sudco ex KTM 400 SX
Footstep : Honda VFR-800
Disk Brake Depan : Ducati 1098 R
Disk Brake Belakang : Ducati 1098 R
Monosok : Ducati 1098 R
Knalpot : Ixil Extreme GP Racing
EMS : 0812-5657-2222

Yamaha Scorpio 2004 Banjarnegara



Pada tempo hampir 10 tahun sejak kelahiran modifikasi streetfighter (SF) di Indonesia, muncul lagi aliran baru. "Saya namakan New Techno Fighter. Cirinya masih memakai bodi kecil namun cenderung mengarah ke bentuk motor konsep sedikit tambahan warna berani. Tidak seperti dulu yang gemar memakai warna gelap sangar," buka Harjito, pemilik sekaligus builder dari Moto Custom (MC), Banjarnegara, Jawa Tengah.

Nampak dari visual, garapan builder yang gaul disapa HJM alias Harjito Metal ini juga cenderung masih aplikasi desain double sitter. Euts, salah! Ternyata hanya aksen bodi yang dobel, rider tetap singel.Kembali ke konsep yang dimaksud builder pengantin baru ini, New Techno Fighter adalah desain bodi depan yang padat. Gak cuma bagian tangki, namun sampai ajrutan depan juga. Ini yang menjadi ciri New Techno menurut HJM.

Bentuk sok depan yang macam motor konsep ini mencirikan layaknya motor masa depan. Desain padat menjadi satu kesatuan, termasuk setang yang sudah dibungkus bukan makan di tempat.
 Lha, salah! Maksudnya, sudah tidak terlihat lagi bagian dalam batang kemudi itu. Ringkas dan berkesan clean yang memang ciri motor masa depan. Untuk aplikasi ini semua, HJM lumayan cerdik. Sebab hanya tampilan semata, secara fungsi belum mengaplikasi perangkat modern.

Buat lampu depan, HJM ambil dari punya Honda Karisma. Kesan simpel merupakan langkah untuk memberi kesan clean pada bagian depan. Sekaligus menonjolkan cover sok yang besar tadi.Makanya lampu sinyal belok atau sein sengaja dibuat nempel pada shroud tangki. Selain lebar dan sesuai bentuk dengan tangki, multifungsi juga sebagai tempat dudukan sein. Cerdas!


Bodi juga tetap terkesan simpel dan kecil. "Sebab memang ingin motor terlihat seperti anjing bulldog, padat di depan dan ringkas di belakang," argumen pria enerjik ini.Finishing pada bodi, pilih airscoop simpel dan pipih. Bentuk lancip dan sederhana menonjolkan dimensi mesin standar yang besar. Pastinya lagi bentuk ini benar-benar konsep baru dalam ranah SF

PERNIK KINCLONG
HJM pilih kesan resik dengan pilihan peranti kena sentuhan krom. Jarang dilakukan modifikator lain. Blok mesin kanan-kiri dan panel mesin bagian atas resik dengan cairan krom. Gak cuma itu, segelondong mesin juga kena labur merah agar detail yang ada jelas terlihat.

Nuansa kinclong nampak juga pada sentuhan krom yang pastinya bikin kinclong. Sayang HJM kurang memperhitungkan nilai resik secara total. Header knalpot dari leher hingga bagian tengah, kok gak ikutan dikrom. Padahal kalau bagian ini ikut dibuat resik tampilannya, patinya akan punya nilai lebih.

"Sengaja pilih model besar dengan dua bolongan di muffler. Selain modelnya modern juga gagah, dimensi motor pas secara estetika," kata Harjito coba menerangkan bentuk knalpot karyanya.

DATA MODIFIKASI 
Ban depan : Swallow 90/80-17
Ban belakang : Swallow 160/60-17
Pelek : Power
Lampu depan : Karisma
Lampu belakang : Revo
MC : 0813-2733-5387

Suzuki Thunder 125 Tangerang


Cahyono Edi Santoso dari Leo Airbrush (LA) punya komentar soal tampilan standar Suzuki Thunder yang kurang sporty. Ia dan tim bicara saat jadi kontestan di contezt modifikasi yang berlangsung di City Mall Tangerang.Turun di kelas x-treme ridiable, tampilan motor memang cukup jadi perhatian. Pengunjung harus punya perhatian lebih baru ngeh kalau mesinnya Thunder 125. Gimana nggak aslinya Thunder, bergaya sport turing konvensional. Di tangan LA, semua jadi berbeda. ”Hanya mesin yang dipakai,” jelasnya lagi.

Jarahan termasuk ekstrem. Builder akrab disapa Yono ini melirik Yamaha V-Ixion sebagai acuan. Makanya sasis V-ixion dipakai. ”Tentu tidak standar persis. Di centerbone, menerapkan modifikasi enggak biasa. Yap, sesuai kelas contezt yang x-treme, sok belakang enggak double sok atau monosok biasa,” jelasnya lagi.Usut punya usut mereka mengambil desain Aprilia dengan sok di samping. ”Terlihat lebih eye cathing kan? Soknya pakai milik KTM,” jelasnya .

”Selain sok yang ditempatkan di sisi, desain pipa tubular yang melindungi bagian atas mesin ini juga menjadi daya tarik dan mengentalkan kesan sportif,” jelas mereka  Cukup berhasil. Tim juri yang menilai motor ini juga setuju kalau pilihan desain sok samping dan pipa tubular khas motor Italia membuat motornya semakin padat.



Makin afdal, mereka juga perlu memberikan sentuhan muscle bike di sektor tengah. Center bone digarap ala jaring-jaring macam motor sport Italia.Setelah itu mereka beralih ke kaki kaki. Untuk kaki, dipilih roda yang nggak kelewat ekstrem sebagai patokan kelas yang mengharuskan unsur ridiable. LA memilih paduan ban lebar 100 dengan pelek 2,50 inci. Sedang belakang pasang ban lebar 130 dengan pelek 3,00 inci.Sedang aksentuasi estesis di sektor tangki dengan cara dipasangi kaca untuk melihat isi bensin.

DATA MODIFIKASI
Ban depan: 100/80R-17
Ban belakang: 130/70-17
Sok depan: USD Variasi
Cat: Sikken by Leo Airbrush

kawasaki Ninja 250R Tangerang


Modifikasi Kawasaki Ninja 250R milik Alam ini kental aroma moge atau motor gede. Makin sip lagi, dia juga memasukkan nyawa moge Kawasaki di berbagai detail dan ubahan yang dicangkok pada Ninja ini.

“Sengaja memadukan unsur moge Kawasaki. Biar kompak karena satu merek. Mulai dari detail Kawasaki ZX6, ZX10, sampai ZX14 coba dipadukan,” pede Ananda Agus Witjax dari bengkel Witjax ModiZigner yang menggarap.Paling kentara bisa dilihat dari pemasangan kaki-kaki depan. Witjax mengandalkan satu set copotan dari Kawasaki Ninja ZX6. Mulai dari segitiga, cakram depan, sampai setang dan gas spontan.

Copotan dari part ZX10 diwakili lewat pemasangan kedua bagian pelek berikut gir bagian belakang. “Kebetulan dapat paket roda ini satu set, jadi enggak usah repot cari merek lain,” lanjut builder berkacamata minus ini.

Lanjut untuk kondom tangki pada bodi desainnya meniru kontur atau lekukan Kawasaki ZX14. Pemasangan kondom tangki dari bahan serat fiber ini mendukung bodi motor jadi lebih melar. Dengan begitu, tongkrongan jadi lebih moge abis.Namun niatan untuk pasang seluruh copotan moge Kawasaki terkendala dengan ketersediaan part limbah. Solusinya Witjax coba padukan dengan copotan milik moge dari pabrikan Yamaha.


“Copotan moge Kawasaki stoknya enggak sebanyak milik Honda atau Yamaha,” terang lajang yang buka workshop di Jl. KH. Hasyim Ashari, Komplek TU No. 9, Cipondoh Raya, Tangerang.Memang diakui Witjax, ada beberapa detail yang diambil dari copotan moge Yamaha. Seperti pemilihan lengan ayun yang diambil dari arm Yamaha R6 versi special edition. "Lengan ayun ini istimewa. Modelnya paling sip dari moge lain di kelasnya," argumen Witjax lagi.

Tidak hanya itu, roh Yamaha R6 juga melengkapi ubahan bodi motor ini. Seperti bodi pada buntut belakang yang  dibentuk dari serat fiber. Biar tampilan dan detail makin sip, dia juga mengawinkan dengan sepotbor dan stop lamp baru orisinal milik Yamaha R6.Nuansa sporty coba dihadirkan Widjax lewat pemilihan warna dan grafis eye cathing pada seluruh bagian bodi Ninja 250R ini. Biar selalu jadi perhatian, motor ditempel grafis cutting sticker bendera Amerika dengan desain menarik. "Semula grafis desain bendera Inggris, tapi pemiliknya bosan minta diganti Amerika," ucap Witjax.

Tarikan garis merah yang tebal memenuhi areal bodi bagian depan juga tangki atas sampai sepatbor depan. Sedang motif bintang di tempel di tengah fairing dan bodi belakang.Asyiknya seluruh grafis bodi dibuat menggunakan teknik cutting sticker. "Untuk grafis saya punya alat cutting sticker khusus dan saya sendiri yang langsung mendesain," urai builder kelahiran Medan ini.

Pengerjaan grafis bodi cutting sticker ini dipastikan enggak makan waktu lama. Terlebih kalau dibanding dengan proses pengerjaan airbrush. Keuntungan lainnya lagi, bila pemilik motor bosan, striping yang sudah menempel bisa langsung diganti tanpa harus ‘rawat inap’ lagi di bengkel.


"Desain bendera Amerika yang jadi pilihan, selain keren juga enggak lekang dimakan zaman. Apalagi warna putih dipilih sebagai kelir dasar. Itu yang membuat tampilan Ninja 250R milik Alam secara keseluruhan jadi terlihat lebih menarik dan juga segar," yakin Witjax lagi.




SPION CEMBUNG
Salah satu yang pa-ling menarik dan kreatif di modifikasi Ninja 250R ini adalah pemasangan spion. Alam tidak lagi mengandalkan bawaan Ninja 250R yang menempel pada ka-nan-kiri fairing depan.

“Diganti spion bawaan mobil dengan model kaca cembung yang dipasang tepat pada bagian tengah windshiled,” jelas Alam yang berprofesi sebagai juragan sapi potong ini.Meskipun begitu, kaca spion ini bukan hanya sekadar pemanis. Namun tetap berfungsi sesuai dengan kaidah safety riding. “Pandangan ke belakang tetap terlihat jelas layaknya pakai spion standar,” tegas Witjax yang punya ide pemasangan kaca spion cembung ini.

DATA MODIFIKASI 
Ban depan : Battlax 130/60-17
Ban belakang :180/70-17
Spidometer : Digital Koso RX2
Witjax ModiZigner : 085-6633-0226

Minerva Magelli 250R 2011


 Kemarin (13/3) siang, kru redaksi mampir ke Sirkuit Sentul, Bogor. Eh, malah ketemu beberapa unit Minerva Megelli 250 yang sudah dimodif untuk pacuan balap. Kabarnya PT Minerva Motor Indonesia (MMI), bakal bikin One Make Race (OMR) dalam waktu dekat.Terlepas dari event balapnya, coba perhatikan penampilan motor balap Megelli 250. Meski tak banyak ubahan berarti, tapi wujudnya sudah seperti motor balap sungguhan. Bisa buat inspirasi modif harian nih, khususnya yang suka tampilan racing look!

"Mesin standar saja, karena memang spesifikasinya di OMR harus standar. Jadi pembalap hanya melakukan setting suspensi " ungkap Jasin Jazid, Plant Div HEad PT MMI. "Begitu juga dengan desain bodinya, tetap standar" lanjutnya.Misalnya fairing tetap standar, cuma lampu dihilangkan. Prosesnya dengan tambal sulam pakai fiber. Yang ini mah eces dilakukan.  Oiya untuk penggunaan harian, sebaiknya lampu-lampu tetap berfungsi normal ya! Langkah selanjutnya adalah membuatnya jadi single seater. Tinggal pasang saja cover jok belakangnya.



"Cover jok belakang ini dijual terpisah sebagai variasi," ungkap Apong Arfiansyah, General Manager Sales and Marketing PT MMI. Selanjutnya, paling sebatas mengganti ban dan footstep racing.

"Kalau memang benar-benar dipakai balap, footstep racing perlu agar tidak gampang mentok saat menikung," ungkap Jasin. "Sedang ban pakai ukuran standar saja sudah cukup besar," lanjutnya.Sentuhan terakhir tinggal otak-atik warnanya. Gampang kok, motor yang ada di foto ini menggunakan cutting sticker untuk menciptakan grafis yang menarik.

Yamaha Scorpio 2004 Jakarta



Tidak terbantahkan lagi, kalau Yamaha Scorpio memang spesial di mata para pecinta turing. Selain kapasitas mesin paling besar di kelasnya sampai saat ini, produk andalan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) ini juga gagah dari segi sasis. Memang cucok untuk penggila jelajah antar kota.Namun tidak bagi Singgih Wahyu yang tidak lain masih dalam konteks turinger sejati. "Tampilan harus sedikit diubah. Terutama di kaki-kaki dan bodi. Kesan gagah musti diperjelas," bilang Wahyu yang berkantor di seputaran Jl. Buncit Raya, Jakarta Selatan.Konsep dan desain pilih keluaran produk asli Italia. Benelli 756. Di tangan Wardoyo jantung dari rumah modifikasi Gandul 2Wheel Custom (G2C). Benelli 756 bermesin Scorpio siap digarap.

"Tidak sampai ubah rangka. Karena konsepnya tidak berubah total, hanya beberapa part limbah moge dan custom saja yang diperlukan," jelas Wardoyo dari workshopnya di Jl. Gandul Krukut Ambara, Cinere, Depok, Jawa Barat.Untuk customized lengan ayun, Wardoyo tetap mempertahankan ciri khas sport sejati. "Model swing arm ini tetap dibuat semirip mungkin dengan konsep awalnya. Namun tentunya dengan ukuran yang sesuai dengan sasis Scorpio," tambah modifikator ramah ini.Bicara bodi, tentunya layak disebut kekar dan simpel. Bentuk tangki custom itu, bagian atasnya sedikit membumbung tinggi. Sementara sisi samping penuh dengan tekukan-tekukan tajam.


"Kelebihan model tangki ini dapat menampung bensin lebih banyak. Apalagi pemakaiannya untuk harian dan turing. Sangat berguna ketimbang pilih tongkrongan Jap’s style atau supermoto," kata builder yang ganti model potongan rambut nyerempet ke botak. Maksudnya, masih ada rambut dikit.Kenyamanan saat turing juga ada pada sektor depan. Sok upside down Aprilia RS125 kasih peredaman lebih halus. "As komstir milik Aprilia diubah. Diesuaikan milik Scorpio yang lebih kecil," jelasnya lagi.


Solusi Tutup Rangka
Benelli 756 aslinya, tidak menggunakan rangka samping. Atau dikenal dengan sasis beam twin spar. Untuk mengakali rangka samping Scorpio tidak kelihatan, oleh Wardoyo dibuatkan semacam airscoop. Seperti lubang angin tepat di samping kiri dan kanan sasis.

"Sebenarnya masih mengikuti konsep Benelli. Jadi terlihat pas dan cocok. Apalagi rangka samping Scorpio kecil, tidak se­perti V-ixion atau Byson. Jadi lebih baik ditutup," tukas Wardoyo.Bentuk airscoop dibuat seperti segitiga terbalik dari bahan pelat galvanis 0,8 mm.Berikut tambahan footstep boncenger custom. Tujuannya sama, untuk menutupi rangka samping bagian bawah. Dengan kelir cat warna silver, dirasa makin padu dengan arm yang juga dibungkus kelir serupa.

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 110/70
Ban belakang: Corsa 130/70
Pelek: RGV
Setang: Baros
Spidometer: KTM 250
Lampu belakang: Variasi
G2C: (021) 4642-7753

Kawasaki Ninja 250R Purwokerto



Tersimpan cerita unik dalam pemilihan grafis yang nempel di Kawasaki Ninja 250R dari Purwokerto ini. Dengan motif Fiat Yamaha, yang pastinya enggak nyambung dengan Kawasaki. Selain itu, nomor start juga unik. Bukan 46 punya Rossi atau 99 milik Lorenzo, tapi malah angka 26 yang nongol. Wah!

"Saya senang dengan motifnya yang simpel. Berkesan kencang namun elegan. Kalau soal nomor start itu adalah nomor Wajib Militer (Wamil) waktu di Korea," buka pria beken disapa Mr. Song ini. 

Yuk kita bongkar ubahan motif bodi yang sedikit menyimpang ini garapan Pakdhe Cutting Stiker, Jogja. Motifnya halus dan nyaris tanpa cela, semua sisi digarap serius. Sebab Mr. Song ingin garapan detail dan nampak asli.

Makanya Pakdhe garap detail per bagian. "Ciri fokus pada garapan harus memperhitungkan proporsional bodi. Sebab jika tulisan motifnya terlalu besar atau terlalu kecil bakal mengganggu estetika," katanya. 

Bodinya sendiri digarap detail, dibantu Imam Susanto yang juga asal Kota Mendoan, Purwokerto. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Supervisor Service Dealer Kawasaki Purwokerto ini memang gape dalam urusan modifikasi.




Belum terlalu ekstrem memang, sebab Mr. Song memang ingin agar ciri bodi Kawasaki seperempat liter ini masih tetap nampak. "Saya cuma memainkan sedikit bagian tangki dan buntut. Selain lebih sporty, juga agar lebih padat," cuap pengantin baru ini.

Untuk bagian tangki, pria nengok jika disapa Imam ini memainkan ornamen kondom agar tangki lebih sedikit gembung. "Sebab bagian atas tangki terlalu pipih, kurang mantap dilihat. Kalau bagian bawah dan belakang tangki masih sama seperti aslinya agar nyaman dikendarai," jelas pria ramah ini.

Asyiknya Imam menerapkan sistem knok down pada pembungkus tangki ini. Sedang pada bagian belakang alias buntut, pria sedikit gemuk ini juga memakai fiber sebagai komponen penutup jok belakang. Modelnya bikin sendiri. Sisi sporty tetap ditonjolkan dengan aksen lancip dan rapat. Sehingga detail bodi secara keseluruhan jadi terlihat selaras.Undertail juga ikutan dipermak. Tapi bisa dipastikan kalau tampilan akhirnya memang jadi lebih sip!

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Brigestone 120/70-17
Ban belakang : Brigestone 150/70-17
Lampu belakang : LED
Filter : KNN
Knalpot : Yoshimura
Imam : 0878-3980-9243

Yamaha V-ixion 2009 R6 Modified



Konsep modifikasi Yamaha V-ixion ini mengacu Yamaha R6. Bagi Sohib, si empunya motor hal itu sudah jadi harga mati dan memang tidak bisa ditawar lagi. Dia sudah bosan dengan tampang standar V-ixion besutannya. Sohib sudah mupeng ingin motornya ini segera dimodifikasi beraliran motor sport berfairing seperti R6.

"Wah, gak kuku, terlalu mahal kalau beli R6 asli. Pakai jalan pintas aja deh. Mending dimodifikasi, cara murah meriah," celetuk Sohib yang langsung menunjuk Sinjay Modified (SM) untuk segera mewujudkan keinginanya.

Singkat kata dirombaklah V-ixion besutan Sohib ini. Otomatis semua cover bodi bawaan sementara digudangkan. Awalnya terkendala masalah rangka. "Untuk membuat tampilan semirip mungkin dengan R6, mestinya tulang belakang harus dipotong dan membuat rangka baru untuk mendapatkan posisi sudut yang lebih landai. Tapi, yang punya motor enggan melakukan ini. Apa boleh buat dimaksimalkan saja dengan posisi rangka buritan seperti apa adanya," kata Ahmad Muhaimin sang juragan SM.

Giliran bagian yang paling lama proses pengerjaannya adalah membuat fairing. Sebetulnya brother beken dipanggil Imin ini sudah punya mal atau master cetakan fairing. "Tapi, malnya model fairing milik Yamaha M1. Gak masalah kan tinggal direvisi dan menyesuaikan dengan model bergaya R6. Yang penting pengerjaan fairing ini tidak dimulai dari nol, tinggal setengah jalan," bebernya.


Khusus untuk head lamp tidak mau modelnya seperti milik R6. Dia justru malah ingin mengaplikasi lampu proyektor, "Head lamp model R6 sudah terlalu umum. Banyak yang mengaplikasi, mendingan meniru model lampu utama milik Yamaha R1 generasi baru yang sudah mengaplikasi lampu utama model proyektor," bilang Sohib.

Bagi seorang modifikator, konsumen adalah raja. Permintaannya langsung dituruti. Imin hunting projector lamp di beberapa toko variasi.Kalau kondom fiber di swing arm, sudah tinggal cetak. Pengerjaannya juga sangat cepat. Desain niru R1.

TANGKI KONDOM

Untuk sektor tangki Imin yang juga putra pengusaha rumah makan bebek Sinjay yang sangat tersohor ini lebih memilik trik konvensional. Yakni kondomisasi, "Cara kondom ini lebih efisien dan lebih mudah membuat model seperti yang kita inginkan. Dari pada harus bersusah payah membuat tangki baru berbahan pelat dan sebagainya. Saya tidak menguasai tekniknya," beber yang berkulit hitam manis.

DATA MODIFIKASI
Sok depan: Yoshimura
Cakram depan: PSM
Cakram belakang: Brembo
Stop lamp: Honda Revo
SM: 0856-4844-5905

Yamaha V-Ixion 2010 Tangerang



Biar gak bikin susah, Oki Budi Mulyono dari Fitra Jaya Modifikasi (FJM) menjiplak bodi utuh Yamaha R6 buat V-ixion. Tapi, copy-an FJM baju full set R6 gak murni. Masalahnya Oki enggak cuma asal pasang.

Kebayang kan Oki lumayan punya modal buat menjiplak bodi R6 untuk V-ixion. Hitungannya sih paling murah lebih dari Rp 1 jutaan untuk mendatangkan baju utuh R6  yang masih kategori layak pakai versi 2010. Kalau mau beli yang baru, waduh bisa lebih dari Rp 5 juta tuh yang orisinal R6.Oki memilih R6 keluaran 2010. Betul karena R6 generasi 2010 sampai tahun ini punya sudut bodi yang ramping dan lancip dibanding tahun sebelumnya.





“Didesain ulang supaya sesuai dengan dimensinya V-ixion. Main pasang aja sih V-ixion jadi kedodoran,” kata Oki, dedengkot FJM, dari Tangerang.Cara mendesain ulang harus dibikin dulu cetakannya. Ukurannya ya dari bodi asli R6. Setelah jadi per bagian dicocokan dengan per bagian badan V-ixion.

“Kedok lampu disesuaikan dengan bagian depan. Kalau mau mengurangi, bodi copy-an R6 digrinda,” ulas Oki yang bermarkas di Carang Pulang, No. 30, Legok, Tangerang, Banten.Buat kedok lampu selain disesuaikan dengan tampak depan motor, Oki juga merancang dudukan mika dan sektor penerangan. Ketemu deh sama lampu depan Honda CS-1.

Paling susah menyesuaikan bagian buntut. Kalau mau mengikuti buritan asli R6, ujung bagian rangka V-ixion dipangkas habis.
“Makanya, paling banyak ubahan memang ada di bagian buntut. Jadinya memang agak jauh berbeda dibanding buntut aslinya R6,” yakin Oki.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Dunlop 120/70-17
Ban belakang : Dunlop 160/60-17
Pelek depan : GSX400 3,50 x 17
Pelek belakang: GSX400 4,50 x 17
FJM : (021) 97556526

Senin, 06 Juni 2011

Yamaha Byson 2011 Pontianak


Modifikasi ini terjadi akibat keseringan baca tabloid MOTOR Plus. Hampir setiap minggu beli. Lihat ubahan  motor sport. Kebetulan saya punya Byson 2011,” tegas Kadek Kadriawan dari Pontianak, Kalimantan Barat yang sepertinya keracunan MOTOR Plus.Di Kalimantan jarang yang punya motor modifikasi. “Biar tampil beda dan asyik, makanya mengubah tampilan kuda besi kesayangan ini,” tunjuk Kadek lagi.

Padahal, sebelumnya dia gak mau lho mengubah motornya itu. Tapi, karena perkembangan modifikasi di Pontianak rada lamban, gak ada salahnya juga pria ramah ini menarik perhatian orang lain dalam bentuk modifikasi.Meski begitu, modifikator Pontianak juga tidak kalah bagus. Apalagi di sana sering digelar contezt modifikasi yang ramai diikuti banyak builder keren yang tidak kalah dengan modifikator Jawa.Bicara konsep, ada acuan sendiri. “Yaitu  bolt-on streetfighter. Jadi, enggak ada yang perlu dipotong pada bagian bodi dan rangka,” buka Rudi Gunawan dari Berkat Motor (BM) soal modifikasi Byson milik Kadek ini. 





Bagi Rudi, baju asli keluaran Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI) masih kurang galak. Harus dibikin sangar, cukup bermodalkan fiberglass, dia hanya menambah bodi agar sedikit seram.Kini jadi terlihat sedikit lebih lebar. “Pemasangannya pun enggak terlalu ribet. Juga tidak memotong cover yang lain. Kedudukan baut juga sudah pakai cover tutup samping yang sudah ada. jadi jelas tidak merusak atau membuat dudukan lagi. Seandainya mau dibalikin seperti standar juga bisa kok," ucap pemilik workshop di Jl. Ciledug Raya No.1, Kreo, Ciledug, Tangerang.

Biar enggak terlihat kekosongan di sekitar bawah tangki bensin, Rudi memutuskan untuk membuat deltabox. Lalu, pemakaian part bodi ini juga memberi kesan Byson jadi lebih bergaya. Bodi ini dibuat dari bahan fiberglass. Dan dudukan baut mengambil tempat dari cover aki yang ada di bagian bawah.

Masih ngomongin tentang bolt-on, cover mesin bawah juga dibuat dari bahan yang sama. Tapi, desain mengambil tema Dainese. Jadi bentuknya menggambarkan garis-garis tajam. "Part ini juga bisa dipasang ke Yamaha V-xion," tambah pria yang gemar makan mie ayam ini.Selanjutnya, di bagian jok konsep single sitter juga diterapkan. Tapi, yaitu tadi, Rudi lagi-lagi memakai bolt-on. Bagian cover jok belakang, peranti yang bahannya dari fiberglass ini bisa dengan mudah untuk dibongkar-pasang. Karena hanya mengunci di bagian samping tepatnya sisi kiri dan kanan.Ini mirip dengan modifikasi Yamaha Byson yang pernah jadi cover di MOTOR Plus. Namun sekarang lebih bagus dan berbeda karena sudah pakai kaki-kaki yang punya ukuran lebih gede.

Obat Sangar
Biar sangar, kaki-kaki mengaplikasi yang lebih gede. Buat belakang comot punya Suzuki GSX400 yang punya lebar 4 inci. Yang depan mengadopsi upside down punya Aprilia RS125 yang punya lebar 3 inci.

“Ukurun pelek depan lebih kecil yaitu 17 inci. Sedangkan buat belakang pakai 18 inci,” ucap Rudi. Setiap orang punya selera begitu halnya juga dengan Kadek.Pria yang buka usaha kecil-kecilan ini ingin memakai cakram depan-belakang. Alasannya, kalau motor gede tak pakai pengereman ganda kurang pas. Apalagi, Byson hanya stau rem, yaitu bagian depan.Selanjutnya, kondom arm standar diakui kurang begitu mumpuni untuk aplikasi pelek lebar. Makanya, modifikator berpotongan seperti tentara ini membuat kondom baru yang sesuai dengan peranti itu.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 110/70-17
Ban belakang : Battlax 150/70-18
Headlamp : Custom
Knalpot: Custom
Setang : Aftermarket
Sepatbor : Custom
Berkat Motor    : (021) 93517093

Kawasaki Ninja 250R Jakarta



Buat Joey yang punya usaha car body painting, dunia modifikasi motor bukan hal baru. Hampir sepuluh tahun lalu, pria bernama asli Hery Sunandar ini juga pernah berkecimpung di dunia modifikasi roda dua. Jadi soal selera memang sudah terasah.

Lama enggak bertemu motor, rupanya bikin Joey kangen. Rasa kangennya makin menjadi ketika lihat sang adik yang memboyong Kawak Ninja 250R baru ke rumah. Rasa kangen langsung dimuntahkan pada Ninja keluaran 2011 ini.

Sang adik, Boy, pun angkat tangan yang berarti menyerah begitu melihat hasrat si abang. Pemilik bengkel T471R yang ada di Jl. Raya Gandul No. 232, Jakarta Selatan, ini langsung membongkar semua bodi Ninja. Termasuk swing arm.

Ide yang ada di benak Joey model Ducati 1098.  “Ninja kan 250 cc yang di Indonesia tergolong kelas motor premium sayang kalau ubahannya nggak dibikin maksimal,” jelasnya.

Hampir semua ganti pakai punya Ducati. Mulai dari arm, knalpot, spion dan lampu. Kalau ditotal biaya yang dihabiskan buat modifikasi ini hampir setara dengan harga satu Avanza. Wow...

Pilihan arm dari limbah Ducati dirasa paling pas. Enggak perlu ubahan rumit. Walau lebih lebar enggak perlu menggeser posisi gir depan. Karena sudah lurus dan sproket Ninja 250R juga sudah lebar. Jadi tidak ada masalah.

Untuk peranti ciet, Joey percayakan pada Tokico. Lengkap dengan kalipernya yang didukung dengan 4 piston di bagian depan. Hal ini dirasa cukup untuk menghentikan laju, apalagi motor ini hanya dipakai buat di dalam kota. Bahkan lebih sering nongkrong di garasi bengkel bersama kembarannya yang beda warna.

Dua saluran buang yang juga mutasi dari Ducati, dua-duanya bisa bekerja maksimal. Bagian kanan knalpot dengan kode Ducati ZDM-A52 sedangkan bagian kiri Ducati ZDN-B52.

Agar lebih nyaman dipakai riding di dalam kota, Joey memasang stabilizer setang produk Ohlins. Lebih stabil juga untuk trek lurus.

Hampir tidak ada yang tersisa dari Kawak Ninja aslinya. Spidometer dipercayakan pada Koso digital yang punya tampilan futuristik. Soalnya kalo pakai punya Ducati, akan mengalami kendala pada sensornya. Sebab sensor spidometer Ducati ada di bagian mesin. Makanya Joey nyerah.

Spion tidak kalah gaul. Bukan spion aftermarket yang dipasang, melainkan spion bawaan Ducati. "Bentuknya bagus, apalagi ditambah kombinasi lampu, terlihat beda dan juga lebih elegan," ujar ayah satu putra ini.




Pilihan cat bodi merah ini bukan tanpa alasan. Cat yang dipakai biasa dipakai buat mobil. Maklum Joey juragan T471R car body painting. Cat dipilih yang mengandung fosfor. Sehingga jika berada di tempat gelap bisa seperti menyala.

"Warna khas Ducati merah pas banget jika dipadu merah yang menyala. Jadi glow in the dark," kekeh pria doyan dengan celana 3/4 ini.

Kedoyanan pada cat macam ini terbukti pada satu proyeknya yang sudah disiapkan dengan tema yang sama. Hanya saja warna yang dipilih hijau stabilo. "Saya memang suka warna cerah. Kalau merah, merah stabilo, satu lagi dicat hijau stabilo. Jadi kombinasi unik ," ujar  lelaki yang juga sudah menyiapkan motor modifikasi buat event terbesar otomotif tahun ini.


DATA MODIFIKASI
Ban depan: Pirelli 120/70-17
Ban belakang : Pirelli 180/55-17
Kaliper : Tokico
Pelek : Asahitec
Footstep : Kitaco 
T471R  : 0815-9941260

Honda Tiger 2001 Cilacap



Christiawan from Cilacap, Jawa Tengah, adalah salah satu biker yang suka modifikasi motor yang berpenampilan serba setengah. Termasuk suka telor setengah matang. Hush.., maksudnya tampilan bodi setengah telanjang alias semi naked.

Kelihatan dari bentuk bodinya, mulai sayap samping sampai tangki tampak gembung. Kombinasi ini makin mantap disesuaikan desain olah bodi runcing.

"Runcing dan lancip punya kesan detail. Apalagi saya suka dengan sudut tajam," urai pemilik nama gaul Wawan yang kini memiliki toko material Jaya Abadi di Cilacap. Beli semen dong, Bro!

Kebagian order mengubah tampilan itu adalah Suripto alias Ripto dari Ripto's Custom Bike (RCB), Purwokerto. "Sengaja kasih sudut kontras, makanya tangki dibikin berkontur tegas. Agar nyambung dengan model shroud atau sayap tangki yang rada panjang ke depan," papar Ripto yang buka gerai di Jl. Kutaliman, RT 1/2, Kedung Banteng, Purwokerto ini.

Bagian detail ini tentu saja mengacu semi naked. Tengok saja bentuk shroud yang besar disambung airscoop bawah. Detail mesin sedikit misterius setelah diaplikasi, termasuk dimensi deltabox palsu. Secara visual terlihat besar, lagi-lagi karena menyesuaikan bentuk sayap tangki yang memang jumbo. Baru terlihat kalau bodi sudah semi naked.

Desain cover lampu depan memiliki ukuran lebar. Ini merupakan olah karya modifikator ramah ini, "Penampilan depan disesuaikan bentuk bodi setangah telanjang. Sehingga terlihat dinamis. Makanya reflektor lampu adopsi Shogun 110 lawas dan dikasih cover lampu agar terlihat menarik," papar pria bertubuh mungil ini.

Sedang buntut belakang, Ripto mengacu pada desain Honda CBR 600. Dimensi yang kecil memang disesuaikan kesan WJS yang khas dengan buntut pendek. Walau masih mengaplikasi double sitter, namun jok terlihat maju. Semua dibikin mungil dan imut sesuai bodi Wawan yang juga imut.

Untuk finishing, kelir dipilih hijau tosca kombinasi silver. Warna hijau seperti ini termasuk inovasi baru karena belum lazim di dunia naked atau streetfighter seperti ini.
 

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 120/70-17
Ban Belakang: Michelin 180/55-17
Swing arm: GSX 1000
Sok depan: GSX 400
Sok belakang: Satria 120
Setang: Renthal
Knaplot: Handmade
RCB: 0816-4289-149